Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) DIY bekerja sama dengan Komunitas Film Montase menggelar acara pemutaran film dan diskusi bertema “Menggali Nilai Nasionalisme dalam Kolase Lukisan Historis Melalui Sinema”. Acara berlangsung pada hari Jumat, 29 November 2019 tepatnya pukul 16.00 – 21.00, bertempat di Ndalem Jayadipura, Kantor BPNB, Jalan Brigjen Katamso No. 139 Yogyakarta.
Film yang diputar adalah film dokumenter pendek produksi Montase Productions yang berjudul Paintings of War: Aggression in the Eyes of Children yang bekerja sama dengan DictiArt Lab dan Museum Dullah. Film dokumenter pendek ini berkisah tentang peristiwa unik yang terjadi pada masa Agresi Militer Belanda II tahun 1948 di Yogyakarta. Sekelompok anak-anak berumur 11-15 tahun, didikan pelukis kondang, Dullah, melakukan dokumentasi perang (melukis) secara on the spot.
Adapun rangkaian acara tersebut dimulai dari pembukaan, penayangan film, pemaparan materi oleh dua narasumber, serta diskusi. Acara dibuka oleh Ibu Dra. Dwi Ratna Nurhajarini, M.Hum selaku Kepala BPNB DIY. Para peserta berasal dari berbagai kalangan, antara lain, guru, dosen, mahasiswa, komunitas film, seniman, pelajar SMA/SMK, serta pegiat Pramuka dari divisi Saka Widya Budaya. Tercatat lebih dari 150 peserta hadir dalam acara ini. Dalam kesempatan ini terdapat dua narasumber yang diundang untuk membahas filmnya, yakni Agustinus Dwi Nugroho (Sutradara) mewakili Montase Production dan Mikke Susanto (Kurator Seni) mewakili DictiArt Lab.
Dalam segmen ketiga acara, dua narasumber mempresentasikan bagaimana proses kreatif serta cerita-cerita menarik di balik pembuatan filmnya. Dalam diskusi tersebut, antusiasme para peserta sangat tinggi. Sebagian besar mengapresiasi dan sangat tertarik dengan film dokumenter ini karena kisahnya yang menginspirasi. Sebagian besar dari peserta, baru ini mengetahui sepenggal kisah perjuangan 5 pelukis cilik ini di masa Agresi Militer Belanda II. Balai Pelestarian Nilai Budaya DIY selaku penyelenggara juga sangat mengapresiasi film ini serta mengharapkan film-film serupa yang memiliki nilai-nilai sejarah dan budaya kuat bisa diputar di lain kesempatan.