Film pendek Montase Productions, Once Upon a Time in Yogyakarta arahan Dwi Saputro kembali masuk dalam ajang festival film internasional, Etnovideografica 2019 – International Ethnovidepgraphics Festival. Festival film ini akan berlangsung pada tanggal 8 – 17 November di Zamora, Spanyol. Festival film ini mengkompetisikan film-film dokumenter dari seluruh dunia. Dari ribuan film yang masuk hanya terpilih 40 film dokumenter. Festival film ini bertujuan merefleksikan keberagaman manusia, budaya, dan sosial yang ada di dunia melalui beragam ekspresi visual. Once Upon a Time in Yogyakarta sendiri bersaing dalam dua kategori, yakni penghargaan Jury Cawbell dan Public Cowbells. Sebelumnya, film pendek ini juga telah sukses meraih nominasi film dokumenter terbaik dalam ajang festival film di Polandia, GRANDOFF – International Film Award yang juga berlangsung pada Bulan November ini. Semoga film ini berjaya di dua festival film internasional ini.
Once Upon a Time in Yogyakarta bertutur tentang alih fungsi lahan di wilayah Yogyakarta dari areal pertanian produktif menjadi areal pemukiman seperti hotel, apartemen, serta perumahan. Film ini menggambarkan sosok petani tradisional dalam mengolah sawahnya, yang kelak bakal punah ditelan zaman.